Kajian dalam Sekolah Ayah Bunda

Oleh Dwi Sundari Rusdi

MKI-Media.  Dalam pandangan Islam setiap anak manusia diciptakan sesuai fitrah. Islam yang hanya mengenal dua fase perkembangan fase pra aqil baligh dan aqil baligh. Ketika seorang anak telah memasuki usia baligh, anak telah dikenai tanggung jawab seperti orang dewasa tanpa beda sama sekali.

Kadang muncul pertanyaan, anak kita kapan besarnya, tapi kita melupakan fase pra baligh atau usia kanak kanak padahal dasar itu lebih utama dalam pembentukan karakter dan akalnya.  Betapa hari ini dibutuhkan dasar atau pondasi yang kuat seperti yang disampaikan oleh Sarlito Wirawan.

Istilah remaja baru dikenal abad 19-20 Masehi. Untuk mengembalikan kita ke dua fase itu bagaimana ?

Dunia psikologi barat punya banyak bahasa,   Kita sebagai umat muslim punya batasan hanya pada dua fase yang tersebut di atas. Ketika anak sudah punya beban di pundak mereka kita sudah punya frame yang berbeda.  Remaja bukan bocah, pemakluman akan menjadi negatif karena pemikiran tidak ingin anak terbebani

Hal ini jadi stigma ketika orang tua ingin anak tidak seperti dia. Melihat usia kita saat ini, rata rata orangtua seperti kita ingin anak jadi pegawai saja. Misalnya petani penuh dengan ketidakpastian.

 

Pendidikan prabaligh

Kata kunci utamanya adalah fitrah dan  itu tidak akan bergeser. Fitrah ini sendiri menurut ustadz Hari Santosa membagi jadi 8 aspek yaitu  (1) keimanan, (2) bakat, (3) belajar dan bernalar, (4) perkembangan, (5) seksualitas dan cinta, (6) individualitas dan sosialitas (7) estetika dan bahasa, (8) fisik dan indera.

Fitrah adalah potensi yang Allah berikan yang salah satunya adalah potensi keimanan. Fitrah ada dua dalil yaitu menerima fitrah dan mengembangkannya.   Anak tidak bisa tumbuh sendiri. Kalaupun bisa hidup sendiri hanya dengan insting untuk bertahan hidup tetapi fitrah akal tidak akan berkembang.

Sekalipun Anak autisme punya potensi juga untuk berkembang dan mempunyai keistimewaan, anak tunanetra sebagian besar memiliki suara yang bagus dan daya ingat juga bagus. Anak tuna rungu bisa sangat peka. Apakah itu pergeseran yang Allah berikan tentang anak cacat yang tidak memiliki fitrah. Jawabannya semua memiliki fitrah, menerima potensi itu dan juga mengembangkannya.

Sebagai orangtua juga mempunyai kata kunci yaitu tranfer karakter  dengan 4K, antara lain

1) Kehadiran, 2) Kasih sayang, 3) Kepedulian dan 4) Keteladanan

Jika dianggap keadaan rasulullah sebuah pengecualian, maka sebenarnya tidak seperti itu konotasinya.Walaupun rasul tidak memiliki ayah, tetapi ada paman dan kakeknya.

Dalam hal ini kehadiran sosok orangtua menjadi penting walau tidak ada yang ideal di dunia ini, Di jaman kenabian juga tidak ada di kondisi ideal.  Tidak ada bab ideal, tapi kondisi itu bisa menjadi baik dengan merespon dan mengakui diri secara bijak untuk menuju hal yang baik.

Usia prabaligh ini menjadi sangat penting yang harus mendapatkan porsi istimewa bagi kita orangtua Dalam bersikap. Biasanya anak usia prabaligh adalah 7-10 tahun, tapi pada anak wanita ada yang sudah baligh lebih cepat, salah satu faktor penyebab nya adalah nutrisi dan asupan gizi, tapi apapun itu yang terpenting adalah makanan anak harus halal dan thoyib.

Coba kita berkaca, apakah 4K sudah dilaksanakan ?  Walau tidak ada kondisi ideal bukan masalah. Fokus kita bukan pada kondisi ideal.  Kehadiran bisa diganti, kasih sayang bukan sekedar mewujudkan semua keinginan anak atau melimpahnya materi.

Komunikasi orangtua yang baik pada anak anak sudah merupakan perwujudan kepedulian dan keteladan. Selain itu keteladanan kita sebagai orangtua mempunyai 2 kata kunci  yaitu emosi dan eksplorasi.

Usia Prabaligh 1  adakah 0-7 tahun, usia pra baligh ke 2 adalah 8 sampai muncul tanda awal Aqil baligh (berbeda beda secara usia). Dalam usia pra baligh akan sangat menentukan bagaimana karakter anak selanjutnya, kalau kita ingin anak tumbuh baik, kita harus memberikan kenangan indah dimasa kecilnya.