Oleh : Nadia N.A. Dhubyan
بِسْمِ اللهِ، والْحَمْدُ للهِ، الصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى رَسُوْلِ اللهِ، وَعَلَى اٰلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ وَالَاهُ
Dalam mahabbatullah kureguk nikmatnya ibadah
Kuhempas sejuta gulana yang lalu lalang tak berarti
Kadang penuh sesak membedakan panasnya hembusan syaithan
Maka dzikir menggerakkanku untuk menolak si bathil
Ah, penuh goda namun fana
Nyatanya nikmat bersama Allah
Nikmat bersama jiwa pecinta Allah
Lembaran Al-Qur’an pun adalah cahaya Allah
Sungguh adiwarna bak lukisan pujangga di langit senja
Maka tak perlu kau peluk setumpuk harta
Tak perlu kau takjub akan tahta
Bahkan lupakan geloramu pada rupawannya wanita
Tumbuhkan sajak mahabbah untuk satu nama
Allah, Allah, Allah.
Pengertian dan penerapan mahabatullah
Dalam buku Ensiklopedia Tasawuf Imam Al-Ghazali, menurut istilah, mahabatullah berarti mencintai Allah, merupakan sikap dari jiwa seseorang yang mengisyaratkan pengabdian diri, pengorbanan diri, dan cinta kepada Allah.Allah berfirman:
وَالَّذِينَ آمَنُوا أَشَدُّ حُبًّا لِلَّهِ
“Orang-orang yang beriman lebih kuat cintanya kepada Allah.” (QS Al-Baqarah:165)
Allah Swt berfirman dalam surat Ali Imran ayat 31-32 yang artinya: “Katakanlah: Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah Aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu. Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Katakanlah: Ta’atilah Allah dan Rasul-Nya; jikakamu berpaling, Maka Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang kafir.”
Orang yang sungguh-sungguh dalam mencintai Allah maka qalbunya akan tergerak selalu untuk mengikuti semua perintah Allah, dan menjauhi semua larangan Allah, ia akan membenci yang Allah benci dan mencintai apa yang Allah cintai. Tentunya, hati dan tubuhnya akan selalu tergerak pada kebaikan seperti mengikuti majelis ilmu yang memperkuat ketauhidan, berkumpul dengan orang-orang shaleh, menjauhi orang yang sekiranya akan membuat sesat atau bersamanya membuat jauh dari Allah Azza wa Jalla, dan masih banyak lagi contoh dalam kehidupan sehari-hari.
Ciri-Ciri mahabbah:
- Setiapkali disebut merasa gemetar (QS. Al-Anfal: 2)
Sesungguhnya orang-orang mukmin adalah mereka yang jika disebut nama Allah, gemetar hatinya dan jika dibacakan ayat-ayat-Nya kepada mereka, bertambah (kuat) imannya dan hanya kepada Tuhannya mereka bertawakal,
- Sering disebut dan sering dipuji (QS. Al-Ahzab : 41)
Wahai orang-orang yang beriman, berzikirlah dengan menyebut nama Allah, dan dengan zikir yang sebanyak-banyaknya.
- Berkorban untuk mendapatkan Ridho Allah (Al-Baqarah: 207)
Dan di antara manusia ada orang yang mengorbankan dirinya untuk mencari keridaan Allah. Dan Allah Maha Penyantun kepada hamba-hamba-Nya.
- Tenang saat mengingat-Nya (QS. Ar-Ra’d : 28)
(Yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram
- Taat (Ali-Imran : 31)
Katakanlah (Nabi Muhammad), “Jika kamu mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah akan mencintaimu dan mengampuni dosa-dosamu.” Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
Berjuang mencintai Allah adalah kunci untuk merasakan manisnya iman sebagaimana yang dikatakan Rasulullah salallahu’alaihi wasalam: “Ada tiga hal yang jika seseorang menemukannya, dia telah menemukan manisnya iman: ketika Allah dan Rasul-Nya lebih dicintainya daripada segalanya; ketika dia mencintai seseorang tanpa alasan lain selain karena Allah; dan ketika dia benci untuk kembali ke kekufuran setelah Allah menyelamatkannya darinya seperti dia benci dilemparkan ke dalam api.” (HR Al-Bukhari).
Beli ikan di pinggir kota
Buktikan bahwa kau cinta!
Allahu Akbar.
Wallahu’alam bish-shawab.