Oleh Kholis Bakri

Zionis Israel mengklaim Yerusalem merupakan kota suci miliknya. Inilah tanah yang dijanjikan Tuhan untuk mereka. Benarkah Bangsa Israel penghuni pertama Yerusalem?

KENAPA Yerusalem sering disebut kota suci tiga agama? Umat Islam tidak hanya memiliki kota suci, Makkah dan Madinah yang selalu diziarahi, juga Baitul Maqdis atau Yerusalem. Namun, jangan heran ketika umat Islam pergi ke Yerusalem harus berdampingan dengan umat Kristiani dan umat Yahudi.

Di Kota Yerusalem, ada Masjidil Aqsha, kiblat pertama Umat Islam. Namun, di kota ini juga ada tembok ratapan milik kaum Yahudi dan gereja makam suci milik umat Kristiani. Apakah karena keyakinan inilah,  Yerusalem merupakan kota yang selalu diperebutkan ribuan tahun silam atau karena faktor lainnya?

Perebutan kekuasaan silih berganti mewarnai peradaban kota suci ini. Letak yang strategis, menjadikannya penghubung antara berbagai benua bagi dunia kuno Asia, Afrika dan Eropa. Kota ini menjadi jembatan penghubung bagi manusia sejak dahulu kala, tanah yang subur makmur juga menjadi pemikat siapa pun untuk menaklukkan dan menguasainya. Lalu, siapakah sesuangguhnya yang paling berhak terhadap kota suci ini?

Yerussalem diperkirakan berasal dari akar kata semitik “s – l – m”, yang dalam bahasa Arab maupun Ibrani berarti damai, kerukunan, atau kesempurnaan. Dalam catatan Mesir kuno muncul sebuah nama kota rušalimum atau urušalimum yang dianggap sebagai sebuah rujukan pertama bagi kata yerusalem.

Sebagian kalangan meyakini adanya hubungan kata ini dengan kata shalim, dewa dari mitologi bangsa Kan’an, yang merupakan penghuni pertama kawasan ini. Dalam bahasa Arab, yerusalem disebut dengan ursalim al-quds atau lebih populer dengan al-quds yang berarti kota suci.

Yerusalem saat ini secara de facto dikuasai oleh Zionis Israel. Mereka meyakini di tempat inilah terdapat Haikal Sulaiman sebagai tempat kehadiran Tuhan Yahweh di bumi. Kelak di tanah ini, akan datang Sang Mesiah, yang akan menegakkan kebebasan, kemenangan, dan kejayaan Israel, serta menaklukan bangsa-bangsa lain. Haikal Sulaiman yang masih tersisa, berupa sebuah dinding besar dan tinggi, yang dikenal dengan tembok ratapan. Bangsa Yahudi bisa berdoa di dinding ini.

Sedangkan, umat Nasrani atau Kristiani meyakini Yerusalem merupakan tempat Yesus menjalani kehidupannya di bumi sampai penyaliban dan pemakamannya. Tanah Yerusalem diyakini, berhubungan dengan surga. Jenazah Yesus dibaringkan setelah disalib di bukit zaitun, dan diletakan di sebuah bongkahan batu, yang konon masih tersimpan di gereja  makam suci. Di tempat ini pula, diyakini Yesus akan kembali bangkit untuk memerangi anti kristus dan meraih kejayaan umat Kristiani di dunia.

Sementara bagi umat Islam, kesucian Yerusalem bagian dari doktrin keimanan. Disebit pula dengan Baitul Maqdis, atau Masjidil Aqsha yang menjadi kiblat pertama umat Islam. Di tempat ini pula, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam melakukan mi’raj, dari bumi ke Sidratul Muntaha. Di kota ini pula, peperangan terbesar akhir zaman antara Nabi Isa alaihissalam, yang didampingi Imam Mahdi melawan Dajjal.

Kota Yerusalem pertama kali dibangun oleh bangsa Yabus, salah satu kabilah Arab kuno yang meninggalkan semenanjung jazirah Arab bersama suku Kan’an tiga ribu tahun sebelum masehi. Inilah akar nenek moyang dari bangsa Palestina saat ini.

Pada tahun 1774 SM bangsa Heksos yang berasal dari Mesir dan Syam menyerang kota Yerusalem dan menguasainya. Diperkirakan, Nabi Ibrahim ‘alaihissalam hidup. dan pada masa pemerintahan bangsa Heksos. Keturunan nabi Ibrahim tinggal di Yerusalem hingga era Nabi Ya’kub. Namun, nabi Ya’kub bersama keturunannya yang merupakan nenek moyang bangsa Yahudi ini, berpindah ke Mesir, mengikuti Nabi Yusuf. Karena, putra Nabi Ya’kub ini menjadi salah satu pejabat penting di Kerajaan Mesir. Sejak itulah, cikal bakal bangsa Yahudi yang dikenal Bani Israel menempati kawasan Mesir

Pada masa berakhirnya Kerajaan Firaun, Nabi Musa diutus oleh Allah Ta’ala untuk membawa risalah Tauhid, menyadarkan Firaun yang mengaku menjadi tuhan. Kaum Bani Israel saat itu menjadi budak dan ditindas oleh Firaun. Nabi Musa memiliki misi untuk menyelamatkan Bani Israel dari kekejaman Firaun.

Ingat kisah pengejaran Firaun terhadap Nabi Musa dan terbelahnya laut merah?

Inilah awal mula eksodus kaum Bani Israel dari Mesir menuju tanah Yerusalem, sebagaimana tertulis dalam Al-Quran, “Hai kaumku, masuklah ke tanah suci (Yerusalem) yang telah ditentukan Allah bagimu, dan janganlah kamu lari ke belakang (karena takut kepada musuh), maka kamu menjadi orang-orang yang merugi. (QS. al-Maidah 21).

Namun, kaum bani Israel menolak ajakan Nabi Musa, karena takut menghadapi penguasa Yerusalem saat itu, sebagaimana diabadikan dalam Al-Quran, “Mereka berkata: “hai Musa, kami sekali sekali tidak akan memasukinya selama-lamanya, selagi mereka ada didalamnya, karena itu pergilah kamu bersama Tuhanmu, dan berperanglah kamu berdua, sesungguhnya kami hanya duduk menanti disini saja”. (QS al-Maidah: 24)

Atas pembangkangan ini, Allah menghukum kaum bani Israel dan mengharamkan Yerusalem, tanah dijanjikan kepada mereka. Lalu, mereka tersesat di padang gurun Sinai yang gersang selama 40 tahun, sehingga nabi Musa wafat sebelum masuk ke kota suci Yerusalem.

Belum sempat membawa Bani Israel ke tanah yang dijanjikan, ajal telah lebih dulu menghampiri Nabi Musa. Kepemimpinan kaum Israel ini dilanjutkan oleh seorang pengikut setianya yaitu Yusa bin Nun, yang juga seorang nabi.  (Bersambung)