Oleh Tjahja Gunawan

Menkeu Gacor… Lanjutkan !

Kini langkah dan pernyataan Menkeu @purbayayudhi_official selalu menjadi pusat perhatian publik, baik netizen termasuk Gen Z maupun para investor di pasar modal maupun pasar uang. Purbaya yg telah lama berkecimpung di dunia market (Danareksa), tau betul psikologi investor yg bergerak di sektor modern ini.

Dia tau faktor sentimen yg bisa membuat saham di capital market naik atau turun. Gebrakan Menkeu Purbaya dg menempatan dana pemerintah di BI sebesar Rp 200 Trilyun di bank2 pemerintah sdh membuah hasil. Setidaknya, sudah bisa menurunkan suku bunga acuan (BI Rate). Ini pd akhirnya akan menurunkan interest rate simpanan dan kredit.

Walopun dicap koboi, tapi masyarakat menyukai gaya komunikasi Purbaya yg ceplas ceplos, apa adanya dan strait to the point. Dia bukan hanya rutin melakukan rapat dg DPR bidang keuangan tapi Purbaya juga secara periodik melalukan jumpa pers dg para wartawan di Gd Kemenkeu utk merespon semua isu menyangkut keuangan dan kebijakan fiskal. Dg begitu, semua kebijakan Menkeu selalu dimonitor dan dievaluasi setiap saat.

Purbaya tidak memiliki beban. Dia menjalankan tugas dan tanggungjawabnya sesuai dg keyakinan dan prinsipnya di bidang keuangan. Ada yg tidak beres dalam tata kelola keuangan negara dan pemerintah, dia ungkap apa adanya sehingga publik jadi tau dan paham. Disitulah pentingnya transparansi dan akuntabilitas. Keterbukaan dan pertanggungjawaban dalam pengelolaan keuangan negara bukan hanya utk DPR tapi juga kpd masyarakat luas.

Purbaya tidak segan menyebut Pertamina malas2ab dalam membangun kilang minyak dan lebih memih impor. Rupanya mafia minyak meradang dg pernyataan Purbaya, sehari kemudian Kilang Minyak di Dumai dibakar ? Polanya sama dg yg dilakukan mafia tanah di PIK2. Ketika sedang ramai soal pagar laut di PIK2, tidak lama kemudian ruangan di Kantor Pusat BPN “terbakar”.

Sudah terlalu banyak mafia di negara ini. Mafia migas, mafia tanah dan mafia hukum sudah menghancurkan semua tatanan berbangsa dan bernegara. Para mafia ini telah membuat sistem di segala aspek kehkdupan jadi corrupted. Kalau tidak ada suap menyuap, sogok menyogok, semua perkara tidak jalan.