Oleh Kholis Bakri

MKI Media- Ramadhan telah berlalu dan mungkin diantara kita ada yang belum maksimal memanfaatkan bulan istimewa itu untuk beribadah. Tak perlu risau. Masih ada  10 hari pertama di bulan Dzulhijjah yang sesungguhnya sangat istimewa bagi umat islam. Inilah hari-hari yang menjadi ladang amal kita. Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam”ada dua bulan yang pahala amalnya tidak akan berkurang keduanya dua bulan hari raya: bulan ramadlan dan bulan Dzulhijjah” (HR bukhari dan muslim)

Sepuluh hari pertama di bulan Dzulhijjah disebut ayyam ma’lumat atau hari hari yang sudah ditentukan. Pada hari hari itu, Allah memerintahkan hamba-hamba-Nya untuk memperbanyak berzikir dan bersyukur kepada-Nya. “dan supaya mereka menyebut nama Allah pada hari yang telah ditentukan atas rezki yang Allah telah berikan kepada mereka berupa binatang ternak maka makanlah sebahagian daripadanya dan (sebahagian lagi) berikanlah untuk dimakan orang-orang yang sengsara dan fakir (QS  al Hajj : 28)

Sebagian ulama berpendapat keutamaan 10 hari di bulan Dzulhijjah  lebih istimewa daripada 10 malam terakhir di bulan ramadhan. Menurut Ibnu Hajar al asqolani rahimahullah dalam kitab fathul baari, keistimewaan sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah dikarenakan banyak ibadah agung terkumpul pada hari hati itu yaitu shalat, puasa, sedekah, kurban dan haji yang tidak ditemukan pada hari hari lain.

Pada hari hari itu Rasulullah mengingatkan umatnya untuk memperbanyak bacaan tahlil takbir dan tahmid sebagaimana sabdanya  “tidak ada hari-hari yang dianggap lebih agung oleh Allah swt dan lebih disukai untuk digunakan sebagai tempat beramal sebagaimana hari pertama hingga kesepuluh Dzulhijjah ini karenanya, perbanyaklah pada hari-hari itu bacaan tahlil, takbir, dan tahmid (HR Ahmad)

Sungguh besar keutamaan jika kita memperbanyak  ibadah di 10 hari di bulan Dzulhijjah bahkan jihad fi sabililah pun tak mampu mengalahkannya. Rasululah bersabda, “tidak ada hari dimana amal sholeh pada hari itu yang lebih dicintai oleh Allah melebihi amal sholeh yang dilakukan pada hari ini , yaitu 10 hari pertama bulan dzulhijjah” para sahabat bertanya: “tidak pula jihad?” nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab: “tidak pula jihad, kecuali orang yang berangkat jihad dengan jiwa dan hartanya namun tidak ada yang kembali satupun” (HR Bukhori

Betapa ruginya jika kita melewatkan sepuluh hari pertama di bulan ini, karena Allah akan melipatgandakan semua amal kita sebagaimana sabda nabi tidak ada hari-hari yang lebih disukai Allah untuk digunakan beribadah sebagaimana halnya hari-hari sepuluh pertama di bulan Dzulhijjah. Lalu,  apa saja ibadah yang disyariatkan pada 10 hari pertama Dzulhijjah?

Bagi orang yang tidak sedang melakukan ibadah haji dan umroh, maka keutamaan ibadah tetap bisa kita raih misalnya dengan memperbanyak shalat sunnah dan puasa sebagaimana diriwayatkan dari sebagian istri Rasulullah “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam telah berpuasa pada sembilah hari pertama bulan Dzulhijjah, berpuasa asyura, berpuasa tiga hari setiap bulan, berpuasa hari senin pertama di setiap bulan, dan begitu juga pada hari kamis” (HR ahmad,  Abu Dawud, dan an-Nasa’i)

Hari yang paling utama untuk berpuasa adalah pada hari arafah yaitu  tanggal 9 Dzulhijjah. Saat itu, jamaah haji tengah melakukan wukuf di Arafah.  Berpuasa pada hari itu memiliki banyak keutamaannya seperti yang disabdakan oleh Rasulullah ketika ditanya tentang puasa arafah beliau menjawab “puasa itu menghapus dosa satu tahun yang lalu dan satu tahun berikutnya” (HR Muslim)

Pada hari Arafah perbanyaklah berdoa seperti yang dituntunkan oleh Rasulullah “sebaik-baik do’a adalah do’a pada hari ‘arafah dan sebaik-baik apa yang aku dan para nabi sebelumku katakan adalah “laa ilaaha illallahu wahdahuu laa syariikalahu lahul mulku walahul hamdu wahuwa ‘alaa kulli syai’in qadiir (tiada ilah melainkan Allah semata dan tiada sekutu bagi-Nya, milik-Nya lah segala kerajaan dan pujian dan Dialah maha menguasai atas segala sesuatu)” (HR Tirmizi)

Pada 10 hari Dzulhijjah perbanyaklah amal soleh dan bertaubatlah serta menjauhi segala dosa dan maksiat hingga Allah Ta’ala memberi ampunan dan rahmat-Nya. Allah telah bersumpah dalam surat al Fajr ayat 1-2 “ demi fajar, dan malam-malam yang sepuluh”. Dalam tafsir Ibnu Katsir, yang dimaksud dengan ayat ini adalah sepuluh hari pertama di bulan Dzulhijjah sebagaimana yang dikatakan Ibnu Abbas Ibnu Jubair dan Mujahid.

Dzulhijjah banyak keistimewan karena di bulan ini pula banyak terjadi peristiwa bersejarah. Menurut sebuah riwayat,  pada 10 hari di bulan tersebut, Allah menerima taubat Nabi Adam dan Hawa. Begitu pula,  Allah menurunkan kitab taurat kepada Nabi Musa alaihissalam. Menurut sebuah riwayat pada bulan Dzulhijjah, Allah Ta’ala mengabulkan doa Nabi Zakaria alaihissalam untuk mendapatkan keturunan dan lahirna seorang putra yang meneruskan misi kenabiannya, yaitu Nabi Yahya alaihissalam.

 

Kisah Haji Wada’

Selama 9 tahun tinggal di Madinah, Rasulullah belum pernah melaksanakan ibadah haji dan pada tahun ke-10 Rasulullah mengumumkan akan melaksanakan ibadah haji. Maka, berbondong bondonglah kaum muslimin datang ke Madinah. Tercatat lebih dari 10 ribu orang berkumpul di Madinah untuk menyertai nabi melakukan perjalanan haji ke Makkah.

Para penulis sejarah bahkan ada mencatat rombongan haji nabi lebih dari 100 ribu orang. Mereka dipersatukan oleh iman hati mereka diliputi kegembiran dan keikhlasan menuju Baitullah. Di padang Arafah setelah matahari tergelincir Rasulullah menyampaikan khutbah terakhir. Pada saat itulah Rasulullah membacakan firman Allah dalam surat At-Taubah ayat 3, “pada hari ini telah kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah ku-cukupkan kepadamu nikmat-ku, dan telah ku-ridhai islam itu jadi agama bagimu, maka barang siapa terpaksa karena kelaparan tanpa sengaja berbuat dosa, sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”

Kesempurnaan ajaran Islam sudah disampaikan oleh Rasululah untuk umatnya. Namun, seringkali kita lalai misalnya untuk memanfaatkan keutamaan beribadah di 10 hari bulan Dzulhijjah. Inilah antara lain yang menyebabkan 10 hari pertama di bulan Dzulhijjah paling istimewa dan paling utama dibandingkan hari hari lain. Wallahu ‘alam