Oleh : Nadia N.A. Dhubyan
MKI Media-Sebagai negara dengan penduduk muslim terbanyak di dunia, Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi pemimpin dalam industri halal global. Dengan populasi muslim yang besar dan kesadaran akan pentingnya produk halal, Indonesia dapat menjadi contoh bagi negara-negara lain dalam mengembangkan industri halal yang berkualitas dan terpercaya.
Mengutip kalimat Ketua Umum MKI dr. Fiki Fauzan, bahwa “Halal bukan hanya sekedar status “boleh” atau “tidak boleh” dalam konsumsi produk, tetapi telah berkembang menjadi gaya hidup yang diadopsi oleh banyak orang, tak terkecuali di negara-negara mayoritas non-muslim.”
Dalam perspektif hukum Islam, konsep halal sangat penting karena berkaitan dengan konsumsi dan produksi yang sesuai dengan syariat Islam. Undang-Undang Jaminan Produk Halal (JPH) No. 33 Tahun 2014 menjadi landasan hukum yang kuat bagi pengembangan industri halal di Indonesia.
Namun, beberapa pihak, termasuk Presiden AS Donald Trump, telah menyatakan bahwa standar halal dapat menghambat perdagangan. Mereka berpendapat bahwa standar halal dapat menjadi hambatan teknis bagi produk-produk yang ingin memasuki pasar global.
Perlu diingat bahwa standar halal tidak melulu tentang agama, tetapi juga tentang kualitas, keamanan, dan etika produksi. Banyak negara telah mengadopsi standar halal sebagai bagian dari sistem jaminan kualitas produk mereka.
Dengan demikian, Indonesia dapat menunjukkan bahwa standar halal tidak menghambat perdagangan, tetapi justru meningkatkan kualitas dan keamanan produk. Dengan kerja sama antara pemerintah, industri, dan masyarakat, Indonesia dapat menjadi pusat industri halal dunia yang terpercaya dan berkualitas.
Melalui pengembangan industri halal yang kuat, Indonesia dapat meningkatkan perekonomian, menciptakan lapangan kerja, dan mempromosikan citra positif negara di mata internasional. Oleh karena itu, sudah saatnya Indonesia mengambil peran sebagai pemimpin dalam industri halal global dan menjadikan “Halal Indonesia” sebagai standar kualitas halal dunia.