Arunika Abadi
Oleh : Nadia N.A. Dhubyan
Kali ini aku tak punya kata
Sekalipun kata cinta
Bibir ini menjadi terbata
Jiwapun seakan jadi jelata
Sungguh engkau bak permata
Imanmu menyilaukan mata
Setiap senyummu nampak jelita
Maka karena Allah terikatlah kita
Pada siapa kumintakan prosa
Selain pada Rabb yang tumbuhkan sejuta rasa
Sementara yang kutulis hanyalah klausa
Berita ketiadaanmu sungguh menyiksa
Ah!! Kita tak boleh putus asa
Palestina tetap adiwangsa
Tak lama mengalahkan Zionis si pendosa
Yang terus mencipta rekayasa
Duhai,
Senyumu bak mentari surga
Begitu hangat meski mulai Jingga
Memandangmu hilanglah dahaga
Seakan nafaspun menjadi lega
Engkau tercipta dari Surga
kembalimu pun ke surga
Akan kami buktikan pada Dunia yang tega
Betapa nyawamu sungguh berharga