Oleh Sahal Al Mudhafary
MKI Media-Jakarta. Menjadi pelajaran untuk kita semua bahwa Baitul Maqdis dibebaskan bukan oleh orang Palestina. Umar bin Khatab radhiyallahu anhu adalah orang Makkah yang kemudian berpindah ke Madinah. Begitu pula , Shalahuddin al Ayubi berasal dari Tikrit, Irak, kemudian ia berpindah ke Kota Hallab Suriah. Keduanya bukan orang Palestina. Mereka tinggal di luar negara Palestina
Inilah perbedaannya yang menjadi menarik. Ketika saudara saudara kita di Palestina hari ini berjuang dengan darah dan airmata untuk meraih kemerdekaannya. Kemudian, para mujahid dengan lapang hatinya mengatakan : bahwa kami menjaga Palestina agar bumi muslimin ini tidak hilang . Tetapi kami yakin bahwa yang membebaskan bumi Palestina bukanlah kami, karena dalam sejarahnya Palestina dibebaskan oleh dua orang yang bukan orang Palestina
Di tengah duka 100 hari Gaza, ada sebuah harapan yang menyiratkan sebuah cahaya. Cahaya itu akan hadir setelah duka ini akan melalui jalannya dengan menghadirkan kembali para mujahidinnya . Inilah awal kebangkitan Islam dan awal kembalinya bumi kaum muslimin yang dijajah itu . Dan akan hadir kembali izzah, kemuliaan harga diri kaum muslimin yang lenyap hari bumi ini. Begitu pula, kejayaan umat Islam akan yang saat ini masih berselimut duka juga dialami oleh negeri Mesir dan Suriah, yang disebut dua negeri kinanah ini.
Mari kita renungi anugerah yang Allah berikan kepada kita, negeri yang saat ini dalam keadaan damai. Alhamdulillah. Mudah-mudahan Allah selalu menjaga negeri ini, Indonesia. Tidak ada perang di negeri ini, kita hidup dalam keadaan sangat nyaman . Maka seharusnya kita mampu menyiapkan diri dan mampu berbuat banyak melebihi mereka yang sekarang ini sedang dalam keadaan sulit . Mereka tengah dalam keadaan perang dan konflik. Meskipun tengah bersedih, mereka mampu menyiapkan generasinya lebih baik lagi .
Belajarlah dari orang orang Palestina , mereka berhasil melahirkan generasi yang luar biasa, Kenapa kita tidak mampu melahirkan generasi seperti itu
Kalau dua pembebas Palestina bukan orang Palestina . Maka bukankah terbuka kelak akan lahir Umar al-Indonesi atau Shalahuddin al indonesi. Umar orang indonesia Shalahudin orang Indonesia, mengapa tidak!
Bukankah Allah Taala dan Nabi shalallahu ‘alaihi wasallam membuka peluag itu. Semua berpeluang untuk menjadi pembebas Al Aqsha. Tidak akan ada yang pernah menduga bahwa penakluk konstantinopel adalah orang Turki, yaity Muhammad Alfatih pun tidak ada yg menduga siapa tahu yang berhasil membebaskan negeri Palestina adalah kita. Iya, kita yang berasal dari Indonesia. Sudahkah kita mempersiapkan generasi itu?