MKI Media – Rabu (22/11/2023), Gerakan Perlawanan Islam (Hamas) dan penjajah zionis ‘Israel’ mencapai kesepakatan gencatan senjata (penangguhan sementara pertempuran) selama empat hari.
Berikut pernyataan pers Gerakan Perlawanan Islam (Hamas) tentang kesepakatan gencatan senjata #TaufanAlAqsha tersebut.
==============================================================
BismillaahirRahmaanirRahiim
Pernyataan Pers Kesepakatan Gencatan Senjata #TaufanAlAqsha
Atas dasar rasa tanggung jawab kami terhadap rakyat Palestina yang sabar dan bertahan, serta upaya kami untuk menguatkan perlawanan para pahlawan di Gaza yang mulia, memberikan bantuan dan menyembuhkan luka mereka, serta berusaha untuk mengukuhkan tekad kemenangan perlawanan pada tanggal 7 Oktober menghadapi musuh Zionis.
Setelah negosiasi yang sulit dan alot selama beberapa hari–dengan pertolongan dan dukungan Allah–kami mengumumkan bahwa kami telah mencapai kesepakatan gencatan senjata (penangguhan sementara pertempuran) selama empat hari, melalui usaha keras dari Qatar dan Mesir yang patut diapresiasi, mencakup sebagai berikut:
- Penghentian serangan dari kedua belah pihak, serta penghentian seluruh kegiatan militer oleh pasukan penjajah di seluruh wilayah Gaza, termasuk menghentikan pergerakan kendaraan militer mereka di wilayah Gaza.
- Memasukkan ratusan truk bantuan kemanusiaan, bantuan, obat-obatan, dan bahan bakar ke seluruh wilayah Gaza tanpa pengecualian, baik di bagian utara maupun selatan.
- Pembebasan 50 tawanan wanita dan anak-anak di bawah usia 19 tahun oleh Hamas, dengan imbalan pembebasan 150 wanita dan anak-anak Palestina di bawah usia 19 tahun dari penjara penjajah, semuanya berdasarkan prioritas.
- Penghentian pergerakan pesawat Zionis di (selatan) selama empat hari.
- Penghentian pergerakan pesawat Zionis di (utara) selama 6 jam setiap hari dari pukul 10:00 pagi hingga 4:00 sore.
- Selama periode gencatan senjata, pasukan penjajah berkomitmen untuk tidak menyerang atau menangkap siapa pun di seluruh wilayah Gaza.
- Menjamin kebebasan pergerakan masyarakat (dari utara ke selatan) sepanjang Jalan Shalahuddin.
Ketentuan kesepakatan ini dirumuskan sesuai dengan visi perlawanan dan parameter yang bertujuan untuk melayani rakyat kami dan memperkuat kekuatan perlawanan mereka menghadapi agresi, selalu memerhatikan pengorbanan, penderitaan, dan kekhawatiran mereka.
Proses negosiasi tersebut berlangsung dari balik pos-pos perlawanan di medan tempur, meskipun penjajah terus berupaya untuk menunda negosiasi dan mengulur waktu.
Sementara kami mengumumkan mencapai kesepakatan gencatan senjata, kami menegaskan bahwa tangan kami tetap berada di pelatuk, dan Mujahidin pemenang kita akan tetap siaga untuk membela rakyat kami dan menghentikan penjajahan serta agresi.
Kami berjanji kepada rakyat kami bahwa kami akan tetap setia terhadap darah, pengorbanan, kesabaran, perlawanan, dan aspirasi mereka untuk pembebasan, kebebasan, pemulihan hak-hak, dan pendirian negara Palestina yang merdeka dengan Al-Quds (Baitul Maqdis) sebagai Ibu kotanya, dengan izin Allah.
Gerakan Perlawanan Islam – Hamas
Hari Rabu, 8 Jumadil Awwal 1445 H bertepatan dengan 22 November 2023 M