Cara Rasululloh Menasehati Anak-anak
Oleh Kholis Bakri
Dialognya ringkas, langsung dan mudah dipahami oleh anak-anak
KETIKA anak berbuat salah, seringkali orangtua terbawa emosi dan menasehatinya dengan amarah. Cara menasehati anak seperti ini tak pernah dicontohkan oleh Rasululloh shallallahu alaihi wa sallam. Baginda Rasul sangat penyayang terhadap anak-anak. Beliau sering bermain dengan mereka dan punya banyak cara untuk memasukan nilai-nilai kebaikan pada diri anak.
Rasululloh sangat memperhatikan beberapa pelajaran sesuai jenjang usia dan kemampuan daya pikirnya melalui dialog ringkas, langsung dan mudah dipahami. Seperti yang dituturkan Abdullah bin Abbas radhiyallohu anhuma. Ketika diajak jalan bersama Rasulullah di atas kendaraannya, beliau mengajarkan kepadanya tentang tauhid.
Rasulullah bersabda, “Nak, aku akan memberimu beberapa pelajaran: peliharalah Allah, niscaya Dia akan balas memeliharamu. Peliharalah Allah, niscaya kamu akan menjumpai-Nya dihadapanmu. Jika kamu meminta, mintalah kepada Allah, dan jika kamu meminta pertolongan, mohonlah kepada Allah. Ketahuilah, sesungguhnya andaikata manusia bersatu padu untuk memberimu suatu manfaat kepadamu, niscaya mereka tidak akan dapat memberikannya kepadamu, kecuali mereka telah ditakdirkan oleh Allah untukmu. Dan seandainya mereka bersatu padu untuk menimpakan suatu bahaya kepadamu, niscaya mereka tidak akan dapat membahayakanmu, kecuali sesuatu yang telah ditakdirkan Allah bagimu, pena telah diangkat dan lembaran catatan telah mengering.”(HR Tirmizi)
Cara seperti ini bisa kita praktekan dalam kehidupan sehari-hari. Carilah suasana yang tepat dan menyenangkan untuk menyampaikan nasehat-nasehat agama. Misalnya, saat kita mengantarkan anak ke sekolah, sambil dibonceng di atas motor, atau berada dalam mobil, manfaatkan untuk ngobrol santai tapi penuh nasehat. Atau setelah makan makam bersama, ajaklah anak untuk berdialog sambil kita tanamkan nilai-nilai agama.
Nasehat tidak perlu harus menggurui. Nasehat bisa disampaikan dengan kisah-kisah keteladanan, atau kisah Rasululloh. Tentu yang terbaik, orang tua harus menjadi teladan bagi anak-anak kita. Nilai-nilai kebaikan akan tertanam kuat, apalagi dilakukan sejak dini
Didikan Rasululloh begitu melekat pada diri anak-anak, yang menjadi panduan dalam tata krama Islam. Misalnya, dalam hal makan. Rasululloh mengajari kita untuk makan dengan tangan kanan. Karena, setan makan dengan tangan kiri.
Adab Islam inilah, yang disampaikan para sahabat saat mereka bergaul dengan Rasululloh ketika masih kecil. Seperti yang diceritakan oleh Umar bin Abu Salamah,“Ketika masih kecil, aku berada di pangkuan Rasulullah dan tanganku menjalar ke mana-mana di atas nampan. Rasulullah bersabda kepadaku, ‘Hai bocah, sebutlah nama Allah (berdoa), makanlah dengan tangan kanan, dan makanlah makanan yang ada di dekatmu.” Maka senantiasa seperti itulah cara makanku sesudahnya.”(HR. Bukhori)
Sudahkah kita menasehati anak mengikuti cara rasul?