Memaknai Peristiwa Penting di Bulan Muharam
Oleh Dwi Sundari
Muharam adalah bulan pertama dalam kalender Islam, yang disebut juga kalender hijriyah. Bulan ini memiliki banyak keistimewaan, Selain sebagai bulan haram yaitu bulan yang dimuliakan oleh Alloh, juga tertoreh banyak peristiwa penting terjadi di bulan ini. Jika kita renungi memiliki banyak makna
Dalam hadits yang dinukil dari kitab Riyadhus Shalihin, diriwayatkan dari Abu Bakrah, dari Nufai’ bin al-Harits, Rasulullah SAW bersabda: “Sesungguhnya zaman itu telah berputar sebagaimana keadaannya sejak hari Allah menciptakan semua langit dan bumi. Setahun itu ada dua belas bulan dan di antaranya ada empat bulan yang suci, tiga berturut-turut, yaitu Dzulqa’dah, Dzulhijjah, dan Muharam. Sedangkan bulan keempatnya ialah bulan Rajab Mudhar yang jatuh antara Jumada dan Sya’ban.”(HR Muttafaq ‘alaih).
Di bulan Muharam ada berbagai peristiwa penting antara lain :
- Diterimanya taubat Nabi Adam AS
Di hari Asyura yang jatuh pada tanggal 10 Muharam, Allah SWT menerima taubatnya Nabi Adam AS. Abi Ishaq dari yazid berkata, “Aku bertanya kepada Ubaid bin Umair tentang puasa di hari Asyura, maka ia menjawab, ‘Muharam merupakan bulan Allah Al-Ashamm (yang tuli) di sana Allah menerima taubat Nabi Adam AS.’ - Selamatnya Nabi Nuh AS dari musibah bencana banjir juga terjadi pada tanggal 10 bulan Muharam.
Imam Ibnu Katsir dalam bukunya Kisah Para Nabi menerangkan, Qatadah dan ulama lainnya berkata, “Nabi Nuh dan para pengikutnya menaiki kapal pada tanggal sepuluh bulan Rajab, mereka berlayar selama 150 hari, setelah itu mereka berlabuh di Gunung Judiy selama satu bulan, dan mereka baru keluar dari kapal pada tanggal sepuluh bulan Muharam.” - Selamatnya Nabi Musa dari kejaran Fira’un pada hari Asyura atau 10 Muharam.
Peristiwa ini juga menjadi dasar adanya puasa Asyura yang dikerjakan umat muslim dan kaum Yahudi. Dalam buku karya Ustadz Ali Amrin Al Qurawy, dari Ibnu Abbas RA berkata, “Ketika tiba di Madinah, Rasulullah SAW mendapati orang-orang Yahudi melakukan puasa Asyura. Rasulullah SAW pun berkata, ‘Kita seharusnya lebih berhak dan lebih utama mengikuti Musa daripada kalian.’ Setelah itu, Rasulullah SAW memerintahkan kaum muslimin untuk berpuasa.” (HR. Bukhari dan Muslim). - Disembuhkannya Nabi Ayyub AS dari sakit kulit
Disebutkan dalam kitab Mukasyafatul Qulub karya Imam Al Ghazali, Allah SWT memberikan kesembuhan kepada Nabi Ayyub AS dari sakit kulit yang berkepanjangan pada 10 Muharam_ - Nabi Isa Dilahirkan dan Diangkat ke Langit
Syaikh Ash-Shafuri dalam buku Nasihat Langit Penentram Jiwa menyebutkan bahwa Nabi Isa AS dilahirkan dan diangkat ke langit pada hari Asyura. Umat Islam meyakini bahwa hingga saat ini, Nabi Isa AS berada di langit.Selain itu, di bulan muharam Nabi Adam AS dan istrinya Hawa diciptakan. Di bulan Muharam juga-lah Allah memberikan ampunan kepada Nabi Adam
Itulah 5 di antara peristiwa penting pada bulan Muharam yang bisa kita renungi maknanya. Bulan Muharam penuh ampunan, kedamaian, kemuliaan, rahmatan dari Allah. Seharusnya di bulan mulia ini umat Islam senantiasa memperbanyak ibadah serta mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Usia bumi dan dunia semakin tua, manusia berkembang semakin banyak dan problem hidup pun semakin luar biasa, teknologi juga semakin sempurna. Dampak negatif yang muncul adalah informasi yang sampai kepada umat sering diambil cangkangnya, dimana banyak manusia yang cerdas secara intelektual tapi minus dalam adab dan akhlaknya. Bukan saja manusia tak berakhlak dan beradab yang semakin banyak, tetapi mentalitas makhluk yang semakin jauh dari Al Qur’an dan jauhnya dari petunjuk Allah.
Seperti diungkapkan Ustadz Doddy Al Jambary, alam yang tidak Allah kuasai adalah alam pikiran_ manusia. Bukan karena Allah tidak mampu menguasainya, tapi akal diberikan pada manusia agar perjalanan hidup di dunia menjadi ikhtiar manusia yang sungguh singguh inginkan taqwa menuju Allah dan rasulNya.
Krisis kepercayaan yang muncul bukan karena Allah benci dengan hamba-Nya, tetapi cara berpikir kita yang semakin penuh prasangka. Banyak hal yang dilarang Allah, tapi kita jadikan kebiasaan.
Alloh Maha Kuasa. Alloh Maha Pengampun. Tidak ada yang berubah dalam asma-asma-Nya. Yang berubah adalah keyakinan dan keimanan kita, atau kelalaian kita untuk mengkaji Al Qur’an yang setiap ayatnya adalah informasi. Setiap suratnya adalah wanti wanti Allah pada hambaNya.
Krisis kepercayaan terjadi karena persoalan hidup jadi semakin kompleks. Kita menyaksikan riba dimana-mana, pemimpin yang tidak amanah, birokrasi menyesatkan diikuti rakyatnya, membuka aib jadi kebanggaan di sosial media, berkeluh kesah jadi terbiasa, Prestasi duniawi menjadi standar kesuksesan manusia. Manusia mulai berprasangka buruk bahwa ujian Allah begitu berat dan tak sanggup lagi kita menjalaninya. Muncullah anggapan bahwa Allah tidak lagi menghiraukan hambaNya. Dengan enteng,kita mengatakan bahwa takdir itu memang kejam
Di bulan muharam Allah mengangkat derajat Nabi Idris, Nabi Nuh diselamatkan dari bencana banjir, Nabi Ibrahim diselamatkan dari kobaran api yang hampir merenggut nyawa Beliau, Nabi Yusuf dibebaskan dari penjara setelah difitnah karena laporan Al-Aziz yang merupakan majikannya.
Aktualisasinya saat ini, selalu berprasangka baik kepada Allah, karena sebaik baiknya penolong hanya Allah. Back to Al Qur’an sebagai petunjuk. Selamatkan diri dari banyak bencana dengan memfokuskan diri istiqomah dalam kebenaran
Di bulan Muharam, Nabi Yaqub bisa melihat kembali setelah terpuruk dan jatuh sakit akibat putranya yang disangka mati dimakan serigala, Nabi Ayub diberikan kesembuhan dari penyakit kulit bernanah di sekujur tubuhnya. Dimasa sekarang mungkin kisah hidup dan perjalanan hidup kita tidak sama dengan walinya Allah, tetapi dari situ kita belajar, kecintaan yang besar Nabi Yaqub kepada makhluk yang membuatnya menderita, walau cinta titipan Allah semata mata signal agar muncul rasa syukur di hati kita pada penciptaNya.
Nabi Ayub yang sembuh dari penyakitnya hanyalah sebuah contoh yang Allah ingin sampaikan pada umat manusia. Di masa sekarang kita bisa alktualisasikan dengan sabar dan ridho pada penyakit yang datang, hakikatnya penyakit adalah ujian dan jika kita berikhtiar dan bersabar maka pertolongan Allah akan datang. Di balik ujian sakit, janji Allah akan hapuskan dosa jika bersabar.
Di bulan Muharrram Nabi Musa diselamatkan dari kejaran Fir’aun yang terjadi pada 10 Muharam. Selain itu diturunkannya pula kitab Taurat dan tenggelamnya Fir’aun di Laut Merah, terjadi pada bulan Muharam, Nabi Yunus berhasil keluar dari perut ikan setelah bertahan selama 40 hari. Sebesar apapun ancaman hidup, ingatlah Allah, yakini Allah. Para rasul tidak tahu bagaimana bentuk mu’jizat yang Allah berikan sebagai pertolongan, maka jangan takut dengan kebenaran yang disampaikan karena Allah, jangan jadikan alasan ikut tipu-tipu dunia karena jamannya. Itulah kebohongan besar yang menyesatkan manusia.
Terhebat kisah di bulan Muharam yaitu perjalanan Nabi Muhammad, Rasul kita menjalani peristiwa hijrahnya dari Mekah ke Madinah, itulah awal tahun hijriahnya umat Islam.
Kaum kafir Quraisy juga mengancam akan membunuh dan mencincang hidup-hidup Nabi Muhammad SAW beserta dengan pengikutnya. Tak hanya itu, mereka juga diboikot dalam perniagaan dan perdagangan. Hingga membuat para pengikut Rasulullah SAW mengalami kesulitan dan tidak memiliki apa-apa.
Rasulullah SAW melakukan hijrah dari tanah kelahirannya menuju Kota Madinah atas dasar perintah Allah SWT karena banyaknya tekanan dan siksaan dari kaum Quraisy.
Allah SWT berfirman dalam surah Al Baqarah ayat 218:
اِنَّ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَالَّذِيْنَ هَاجَرُوْا وَجَاهَدُوْا فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ ۙ اُولٰۤىِٕكَ يَرْجُوْنَ رَحْمَتَ اللّٰهِ ۗوَاللّٰهُ غَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ
Artinya: _”Sesungguhnya orang-orang yang beriman serta orang-orang yang berhijrah dan berjihad di jalan Allah, mereka itu mengharapkan rahmat Allah. Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”
Di sini kita belajar dibulan Muharam, bulan penuh kedamaian, tidak ada perang. Aktualisasinya sudah kita laksanakan misalnya belajar dan hidup bersilaturahmi semata mata memperbaiki akhlak, menambah ilmu, membentuk manusia manusia yang beradab juga memperbaiki harkat yang bermartabat dalam kehidupan sosialnya. Menjauhi intrik dan politik yang penuh muatan untuk saling menjatuhkan, bergaul dengan damai saling menyayangi dan berbagi karena Allah dan sesuai sunnah Rasul yang berhijrah demi umat manusia.
Bulan Muharam jadi permulaan kembalinya keyakinan umat pada Allah secara mutlak tanpa kesangsian. Bismillah, kita mulai membiasakan berfikir dan mengaktualkannya dalam kehidupan kita untuk hidup damai, sabar, ikhlas jujur dan lurus untuk setiap amalan karena Allah.
Bulan Muharam awal baru untuk kita untuk meluruskan niat, meluruskan amal, meluruskan usaha, meluruskan langkah karena Allah.
Wallahu ‘alam